Social Icons

Selasa, 04 September 2012

Maliki Rindu Berkumpul Keluarga

* Jamaah Umroh Yang Tertiunggal Di Mekkah

BATURAJA. PE – Setelah 25 hari tersesat di Masjidil Harom, Mekkah, ternyata menimbulkan rasa rindu tersendiri bagi Maliki (65), jemaah umroh yang beralamat di Jalan Ogan No.1123 RT 15, RW 002, Kelurahan Kemalaraja, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU).

    Kakek 22 cucu ini kangen ingin segera berkumpul dengan delapan anak, menantu, cucu dan istrinya tercinta.
    “Bapak kami suruh untuk menetap di Mekkah agar bisa sekalian menunaikan ibadah haji, namun beliau menolak sebab kangen dengan keluarga di Baturaja,” kata Idris (48), anak kedua Maliki ditemui di rumahnya, Selasa (28/8).
    Saat diminta nomor telepon Maliki yang bisa dikontak, Idris dengan nada lembut langsung menolak permintaan tersebut, sebab nomor kontak yang selalu digunakan keluarga untuk berhubungan dengan Maliki selama beberapa hari terakhir adalah milik orang lain.
    “Nomor itu punya orang lain dan orangnya sibuk, sehingga tidak etis kalau saya memberikannya kepada rekan-rekan wartawan. Nanti mereka terganggu. Kami saja baru mau menghubungi bapak kalau sudah di miss call terlebih dahulu. Sementara handphone milik bapak yang tertinggal di Hotel saat ini sudah dikembalikan pihak PT Cahaya Ka’bah kepada kami,” kata Idris.
    Ditanya kapan kontak terakhir dengan Maliki, Idris menjelaskan, hal itu baru dilakukan pihak keluarga beberapa jam lalu.
    “Saya pribadi sudah menghabiskan uang Rp 335 ribu untuk berkomunikasi dengan bapak. Sementara kalau ditotal secara keseluruhan uang yang dikeluarkan
mencapai jutaan rupiah. Maklum saja biaya menelepon ke Mekkah mahal untuk durasi 2:44 menit saja pulsa yang tersedot mencapai Rp 33 ribu,” ungkapnya.
    Saat ditelepon terakhir kali, lanjut Idris, ayahnya meminta seluruh kerabat, teman dan keluarga di Baturaja agar jangan mengkhawatirkan kondisinya. Sebab yang bersangkutan mengaku diurus dengan baik oleh Alpian, warga Indonesia yang kini menetap di Mekkah.
    “Beliau mengaku dalam kondisi sehat tanpa kekurangan apapun. Apalagi kerabatnya bernama Yopi (adik Yopi kawin dengan cucu Maliki –red) yang bekerja sebagai arsistek di Mekkah sudah berhasil menemui beliau. Bahkan bapak mengatakan diberi uang untuk jajan selama tinggal di rumah saudara Alpian,” ujarnya.
    Sementara saat disinggung bagaimana cara Maliki bertahan hidup selama tersesat di Masjidil Haram, Idris menuturkan, selama 25 hari ayahnya tidur dan diberi makan oleh pengurus Masjidil Harom.
    “Kebetulan saat itukan Ramadhan, sehingga seperti di Indonesia pengurus Masjidil Harom menyediakan menu makanan untuk berbuka dan sahur. Bapak sendiri sangat terbantu oleh tradisi itu,” tegasnya.
    Pada kesempatan itu, Idris bersama adik-adiknya juga mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga atas kepedulian yang diberikan oleh warga Indonesia, baik yang ada di Mekkah dan Baturaja. Sebab sejak informasi tentang hilangnya Maliki disebarluaskan oleh dr Julius Anzar SpA melalui blackberry massager atau BBM, banyak kalangan yang menelepon dan datang ke rumahnya sebagai bentuk perhatian terhadap sesama muslim.
    “Kami sangat terharu dan berkat BBM itu bapak akhirnya bisa ditemukan,” kata Idris dengan mata berkaca-kaca.
    Kini Idris bersama saudara-saudaranya hanya bisa berdoa agar Maliki segera dipulangkan ke Indonesia.
    “Saya memberikan batas waktu tiga hari bagi PT Cahaya Ka’bah Haji dan Umroh Baturaja untuk bisa memulangkan Maliki ke Indonesia, sehingga bisa berkumpul lagi dengan istri, anak dan cucu tercinta,” pungkasnya sembari mengatakan belum punya rencana apapun untuk menuntut atau mengkomplain pihak PT Cahaya Ka’bah.
    Terpisah, Kepala Kantor Kementrian Agama OKU, H Darami SIp menegaskan, pihaknya akan segera melakukan verifikasi terhadap kasus tertinggalnya jemaah umroh asal Baturaja tersebut.
    “Kami akan cek izin keberangkatan PT Cahaya Ka’bah dan mencari tahu apa penyebab persoalan itu,” tegasnya.
    Jika dari hasil penyelidikan nanti PT Cahaya Ka’bah terbukti lalai sebagai penyelenggaran haji dan umroh, lanjut Darami, pihaknya tidak akan segan-segan mencabut izin operasional PT Cahaya Ka’bah.
    Kebijakan serupa juga akan dilakukan Pemkab OKU. Dimana menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda OKU, Yulius Faisol, pihaknya dalam waktu dekat segera membentuk tim untuk menyelidiki kasus tertinggalnya jemaah umroh asal Baturaja tersebut.
    “Kita akan cari tahu apakah hal itu murni terjadi akibat kelalaian Maliki atau PT Cahaya Ka’bah,” pungkasnya. CVG

0 komentar:

Posting Komentar

Populares