Social Icons

Senin, 10 September 2012

Penyelundupan Minyak Kembali Digagalkan

PALEMBANG.PE - Seolah tidak mau kalah dengan jajaran Polresta Palembang yang berhasil menggagalkan penyelundupan minyak mentah atau Illegal Tapping melalui jalur sungai, maka jajaran Polsekta Ilir Barat (IB) II Palembang, juga berhasil menggagalkan Illegal Tapping.

Saat diamankan pada Minggu (9/9) sekitar pukul 09.00 WIB, minyak mentah yang diangkut dengan menggunakan truk PS warna kuning BG 8118 JB yang modifikasi itu, sudah berada didalam Kapal di Pelabuhan 35 Ilir, Kecamatan IB II Palembang.

Sayangnya dalam penangkapan itu sopir truk tidak ada didalam kapal, karena sedang pergi makan. Sedangkan kunci mobil dititipkan dengan nahkoda kapal.

Karenanya petugas terpaksa meminta kunci mobil dengan nahkoda kapal guna mengeluarkan kembali truk itu dari dalam kapal. Diduga minyak mentah sebanyak embilan ton itu, bakal dibawa ke Pulau Bangka Belitung. 

Jika sebelumnya modus truk modifikasi itu hanya ditutup dengan terpal saja. Namun, kali ini pemilik truk atau sopir truk menutupi atas tangki modifikasi dengan menggunakan karung berisi kotoran ayam. Sehingga bau minyak mentah hilang dan tercium bau kotoran ayam.

Kapolsekta IB II Palembang, Kompol Hadi Syaefudin didampingi Kanit Reskrim, Ipda Alhadi mengatakan, keberhasilan yang dilakukan pihaknya itu masih dalam rangka Operasi Illegal Taping di kawasan Pelabuhan 35 Ilir, Palembang.

"Setelah melakukan penyelidikan, kita mendapati truk itu berada dalam kapal Mulia Nusantara. Begitu diperiksa, kami mendapati adanya sembilan ton minyak mentah yang tangkinya ditutupi karung kotoran ayam," ujar Hadi Syaefudin, saat ditemui diruang kerjaya kemarin (10/9).

Dikatakan Hadi, diatas truk modifikasi itu sengaja diisi dengan kotoran ayam. Sehingga ketika ditanya sopir truk mengatakan, mengangkut kotoran ayam bukan minyak mentah dan bau minyak itu tidak tercium lagi.

"Kami Kami menduga ini sudah sering terjadi di Pelabuhan 35 Ilir. Dan saat truk sudah berada didalam kapal, sopir truk menitipkan kunci mobil dengan Nahkoda kapal dengan alasan makan. Dan diduga truk itu berangkat tanpa sopir," terang Hadi.

Lebih lanjut diungkapkannya, berdasarkan keterangan dari nahkoda kapal, sopir truk itu diketahui berinisial Uj. Dan sudah sering menitipkan kunci truknya kepada nahkoda kapal. 

"Kita masih terus menyelidiki siapa pemilik minyak mentah dan sopir truk itu. Karena diduga minyak mentah itu berasal dari Kecamatan Mangun Jaya, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Untuk keterlibatan nahkoda kapal belum tahu, dan itu akan kita selidiki," pungkas Hadi. JOE

0 komentar:

Posting Komentar

Populares