Social Icons

Rabu, 12 September 2012

Waspadai Teror Jelang Pemilukada


//Didaerah yang Akan Pemilukada

AKSI terorisme yang kembali mengguncang Indonesia, tentunya akan menganggau stabilitas keamanan. Apalagi di daerah-daerah yang akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Karenanya berbagai pihak patut mewaspadai adanya aksi terorisme.


Saat bertindak kawanan terorisme, kini semakin berani melakukan perlawanan kepada pihak kepolisian. Apalagi para teroris itu sudah memiliki keyakinan, jika harus mati berarti mati Syahid, sehingga para teroris ini tidak takut mengorbankan nyawanya.
Harus diakui keberadaan para teroris itu cukup sulit diketahui oleh masyarakat umum. Sebab, para teroris itu terlihat seperti warga biasa-biasa yang bisa membaur dengan masyarakat. Namun, memang para teroris ini terlihat menutup diri tentang siapa dirinya.
Oleh karenanya masyarakat di seluruh Indonesia termasuk di Sumatera Selatan (Sumsel) harus mewaspadai adanya pergerakan teroris ini. Apalagi memang saat ini di Sumsel, banyak daerah yang akan melaksanakan Pemilukada.
Memang untuk di Sumsel adanya peledakan bom yang dilakukan para teroris belum ada. Yang ada hanya peledakan bom dengan dilatarbelakangi dendam yang terjadi pada 2011 lalu di Kota Lubuklinggau. Dan pelakun pemboman sudah ditangkap bahkan di hukum.
Namun, potensi untuk pembuatan atau perakitan bom. Terbukti pada 2008 lalu, terungkap teroris asal Palembang yang berhasil ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Saat itu polisi berhasil menemukan bom dalam jumlah besar dan diperkirakan kekuatannya melebih bom bali satu.
Ini membuktikan bahwa di Palembang, bisa dijadikan tempat untuk melakukan perakitan dan pembuatan bom. Namun, untuk peledakannya di Sumsel bukan merupakan target dari teroris itu. Namun hal tersebut harus tetap diwasapdai.
Potensi aksi terorisme saat Pemilukada cukup tinggi. Itu dimungkinkan dengan ketidaksenangan segelintir orang dengan calon Kepala Daerah itu. Karenanya, untuk menjatuhkan pamor calon kepala daerah itu, maka diteror dengan aksi terorisme itu.
Namun, tanpa disadari oleh para peneror itu, pamor calon yang tidak disenangi itu akan bertambah naik dengan adanya teror itu. Karena, masyarakat akan merasa iba dan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi calon yang diteror itu.
Menanggapi mulai maraknya aksi pengeboman yang terjadi di kota-kota di Indonesia, salah seorang tim sukses dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim, Muzakir Sai Sohar-Nurul Aman (Caknur), Drs Aminullah mengatakan, aksi nekat yang dilakukan pengebom adalah aksi yang tidak sesuai dengan ajaran agama manapun. 
"Kita berharap, aksi pengeboman tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemlulkada di Indonesia.Jadi aksi tersebut murni aksi balas dendam. Kedepannya, jelang Pilkada di Muara Enim jangan sampai ada aksi pengeboman karena hal tersebut bukan solusi," terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Muara Enim ini.
Sementara Heri, yang merupakan bagian dari pendukung Edi Hermanto (EH), secara pribadi dirinya menanggapi aksi pengeboman sebagai aksi murni dari kegiatan teroris yang tidak bertanggung jawab.
"Yang pasti jangan sampai ada aksi bom. Mari kita jadikan Pilkada Muara Enim yang menjadi contoh di Indonesia sebagai Pilkada yang paling demokratis," terangnya.
Khusus di Kota Lubuklingau yang pada 20 Oktober mendatang bakal melakukan Pemilukada untuk pemilihan Walikota dan Wakil Walikota priode 2013-2018 itu, jajaran POlres Lubuklinggau, akan melakukan pengaman secara maksimal agar tercipta suasana yang aman, damai dan Pemilukada yang sukses. 
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Chaidir SIk MSi MPP mengatakan, jauh hari sebelum memasuki tahapan sebagaimana yang telah dijadwalkan KPUD Kota Lubuklinggau, pihaknya telah melakukan berbagai upaya diteksi dini. 
"Upaya itu dengan cara mengerahkan personilnya yang dibarengi dengan berbagai penyuluhan dan imbauan kepada masyarakat agar tetap menciptakan suasana yang kondusif dan menjadikan dirinya sebagai polisi," terang Chaidir.
Bahkan tambahnya, untuk memberikan pengaman terhadap enam pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota itu, Polres Lubuklinggau telah menugaskan anggotanya yang sebelumnya melalui seleksi ketat sehingga handal dan mempunyai kemampuan. Tidak hanya itu, pihaknya akan menyiapkan personil khususnya pada saat memasuki masa kampanye.
"Untuk tahap awalnya yang sudah disiapkan ada 62 personil Brimob. Tapi di lihat dari prosedur formasi PHH Brimob perlu adanya kekuatan yang berkualifikasi untuk mencegah kerawanan-kerawanan kalau ada ancaman bom dan ancaman lainnya yang akan mengganggu jalannya Pemilukada," puingkas Chaidir. HFB/RIF

0 komentar:

Posting Komentar

Populares