Social Icons

Rabu, 12 September 2012

Angka Kemiskinan OKU Timur Urutan ke-2 Se-Sumsel


MARTAPURA. PE- Berdasrakan hasil rilis lembaga Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2011 di kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, angka kemiskinan pada levesi kabupaten/kota se-Sumatera Selatan (Sumsel), OKU Timur merupakan yang terendah yaitu sebesar 10,92 %. Demikian diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) OKU Timur, Syailendra melalui Kasi Sosial, Mukti Riady, Rabu (12/9).

Mukti merinci, angka ini bersifat sementara sehingga masih memungkinkan adanya revisi dari BPS RI. “Jika dibandingkan seluruh kabupaten/kota se Sumsel, angka kemiskinan OKU Timur merupakan urutan terendah kedua setelah kota Prabumulih yang prosentase kemiskinannya sebesar 10,20 %,” terangnya.
Sementara garis kemiskinan penduduk OKU Timur menurut Mukti, berdasarkan hasil Susenas tersebut adalah Rp 224.602 per kapita perbulan. “Garis kemiskinan ini meningkat jika dibandingkan sebelumnya sebesar Rp 191.232 perkapita per bulan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Mukti, hal ini menunjukkan pertama, dibandingkan kabupaten/kota se-Sumsel, kabupaten OKU Timur cukup kompetitif di dalam menanggulangi peningkatan penduduk miskin. “Point keduanya, berdasarkan garis kemiskinannya kondisi penduduk miskin tahun 2011 lebih sejahtera daripada tahun 2010,” ujarnya.
Ketiga kalinya kata Mukti, peningkatan persentase penduduk OKUT meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. “Hal ini diduga karena terjadinya peningkatan garis kemiskinan dari Rp 191.232 menjadi Rp 224.602,” tukasnya.
Disinggung cara pendataan di lapangan menurut dia, pendataan dilakukan dengan metode sample secara triwulan di seluruh kecamatan kabupaten OKU Timur. “Jadi di setiap kecamatan ada petugas Koordinator Statistik Kecamatan (KSK),” ucapnya.
Mukti memprediksi masuk tahun 2013 bisa saja kemiskinan bertambah kalau pemerintah tidak melakukan antisipasi kegiatan-kegiatan penanggulangan kemiskinan yang lebih terstruktur. Ada dua faktor utama yang mendorong peningkatan penduduk miskin.
“Antara lain terjadinya kemarau yang cukup panjang tahun 2012 dan anjloknya komoditas perkebunan serta menurunnya produktivitas tanaman perkebunan seperti Karet. Kedua faktor tersebut berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari para Petani yang merupakan sebagian besar penduduk OKU Timur,” jelasnya.
Dia menambahkan, sehingga turunnya produksi tanaman pangan karena kemarau dan merosotnya komoditas perkebunan Karet berdampak langsung pada daya beli masyarakat. CJ1

0 komentar:

Posting Komentar

Populares