Social Icons

Senin, 10 September 2012

Tambang Liar Kembali Makan Korban


* Polisi Kecolongan, Bupati Tidak Lagi Beri Toleransi 

MUARA ENIM. PE – Penambangan tanpa izin atau penambangan liar kembali memakan korban.  Kejadian yang sudah terjadi untuk kedua kalinya ini terjadi di lokasi penambangan berbeda namun di wilayah yang sama yakni Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.

Data yang dihimpun Palembang Ekspres dilapangan, satu korban tewas tertimbun galian dengan kedalaman 3 meter di areal penambangan batubara terjadi sekitar pukul 18.30 WIB pada Minggu (9/9). Koban tewas diketahui bernama Adi Faisal bin Mustofa (35) warga Cipta Gara, Kecamatan Way Tebu Kabupaten Lampung Barat Provinsi Bandar Lampung.

Saat kejadian sebenarnya ada 3 orang penambang liar yang saat itu melakukan penggalian. Selain korban tewas, ada dua rekannya yang ikut menggali diketahui bernama Sarfendi (50) warga Karang Raja, Kabupaten Muara Enim dan Alex warga Provinsi Bengkulu.

Nah, disaat ketiga orang ini sedang melakukan penggalian tanah untuk mengeluarkan batubara, tiba - tiba tumpukan batubara yang berada diatas permukaan tanah ambruk langsung menimpa tubuh mereka. Akibatnya ketiga korban tertimpa tumpukan batubara yang sudah dikemas dalam karung.

Akibatnya fatal, ketiga korban mengalami luka serius akibat tertimpa tumpukan karung batubara. Kondisi terparah dialami Adi Faisal. Dirinya mengalami cidera serius  dan cukup parah. Walaupunsempat diselamatkan dengan dilarikan ke RS H Rabain Muara Enim, namun kondisi luka yang sangat parah akhirnya merengut nyawa korban. 

Sedangkan dua rekan korban juga mengalami luka-luka namun kondisinya masih lebih beruntung. Luka yang dialami disekujur tubuh keduanya tidak sampai merengut nyawa. Sarfendi mengalami luka - luka di sekujur tubuhnya sedangkan Alex mengalami luka pinggang dan cidera punggung.

Menurut keterangan yang Camat Tanjung Agung, Risman Effendi didampingi Kades Pulau Panggung, Ardian mengatakan, pihaknya telah memberikan peringatan kepada penambang liar untuk tidak melakukan penambangan. “Kita sudah peringatkan untuk tidak melakukan penambangan liar sesuai dengan kesepakatan yang dibuat melalui Pos Terpadu beberapa waktu lalu. Baik melalui sosialisasi maupun persuasif. Akan tetapi mereka semua tidak mematuhi," tukasnya.

Semetara itu, Kapolres Muara Enim, AKBP Budi Suryanto didampingi Kasat Reskrim AKP Marully Pardede dan Kapolsek Tanjung Agung, AKP Andi mengatakan, pihaknya sangat kecewa kepada aparatnya kenapa kejadian ini masih bisa terjadi.

Padahal menurutnya sudah diamanatkan kepada bawahannya untuk mengamankan lokasi penambangan liar karena berbahaya bagi keamanan penambang. "Saya minta kepada penambang segera menghentikan penambangan bila diteruskan tidak akan ditolerir lagi dan juga kita akan amankan pemilik lahan ini,"  tegasnya.

Budi menambahkan, pihaknya juga akan terus mengejar Faisal untuk menertibkan penambangan ini. Dan juga kepada penambang diminta harus mengetahui apa yang menjadi aturan dalam penambangan agar aman. "Saya aneh kenapa kalian tidak kapok-kapoknya, ini sudah memakan korban," jelas Budi kepada penambang liar.

Senada dikatakan Bupati Muara Enim, Ir H Muzakir Sai Sohar meminta kepada penambang liar untuk menghentikan penambangan ilegal ini. Karena akan membahayakan diri penambang dan juga merusak lingkungan.

"Yang pasti tidak ada toleransi lagi bila terulang lagi langsung diamankan," tukas Bupati. Sekedar informasi, kejadian meninggalnya penambang liar dikawasan ini juga pernah terjadi sekitar Juni lalu di Desa Pulau Panggung, Kecamatan Tanjung Agung dengan korban meninggal satu orang. Untuk asal penambang sebagian besar berasal dari luar Kabupaten Muara Enim,yakni Bengkulu, Lampung, Banten, Bandung dan Pulau Jawa. HFB

0 komentar:

Posting Komentar

Populares