Social Icons

Selasa, 04 September 2012

Dewan Berang TAA Terbengkalai


* Belum Beroperasi Sudah Rusak

BANYUASIN. PE – DPRD Sumsel langsung berang melihat kondisi dermaga pelabuhan Tanjung Api-Api yang masih terbengkalai dan belum diopersionalkan. Dermaga TAA ini bisa menjadi proyek kadaluarsa dan melanggar aturan karena sejak dibangun belum diresmikan sama sekali.


Pernyataan tersebut diungkapkan Koordinator Komisi IV DPRD Sumsel, Achmad Djauhari saat meninjau kondisi dermaga penyeberangan dan dermaga laut di pelabuhan TAA kemarin (4/9).  “Batas dibangun tanggal berapa dan selesai tanggal berapa, proyek ini perlu dipertanyakan karena tidak dipakai segera karena kan ada batasannya. Kalau kita membuat sesuatu proyek seperti pelabuhan, kalau sudah melewati dan tidak diresmikan, kan ada masa pemeliharaannya. Proyek ini melanggar aturan, karena sejak dibangun belum diresmikan,” ketus Djauhari usai melihat-lihat kondisi kantor dan dermaga penyeberangan. 

Menurut Wakil Ketua DPRD Sumsel ini, pihaknya melihat dermaga TAA tersebut sudah hampir rusak, mulai dari plapon sudah rusak, pagar pembatas yang mulai berkarat dan tipis, serta kondisi disekitar dermaga yang kurang terawat.  “Serta ada hal-hal yang vital yang masih kurang. Pertama tidak adanya aliran listrik dari PLN, jalan tidak maksimal serta air bersih tidak ada. Dimana letak kenyamanan masyarakat disini. Saya lihat proyek ini tidak sinkron dan tidak terintegrasi dengan pihak lain, jadi dalam hal ini kita akan memanggil pihak PLN,” katanya.

Politisi asal Partai Demokrat ini menuturkan, kalau ini memang dermaga internasional, sudah jelas semua fasilitas harus lengkap. Kalau seperti ini, tandasnya cukup rawan perampokan dan penodongan, lantaran sangat sepi.  “Proyek ini tahun 2012-2013 harusnya dimanfaatkan. Karena ini kalau tidak diresmikan proyek ini sudah kadaluarsa, kan sejak tahun 2007. bayangkan ini sudah cukup lama,” tukasnya.

Ketua Komisi IV DPRD Sumsel, Edward Jaya, berharap proyek pembangunan dermaga TAA segera diselesaikan. Artinya, kalau hanya mau menunggu dari pihak pusat, tidak akan selesai. “Bangunan ini kan dari APBD, jadi sebaiknya Sumsel sendiri yang berusaha agar efektif. Karena kalau dermaga ini sudah beroperasi, maka luar biasa sekali efektifitasannya,” tambahnya. 

Sementara Kelapa UPTD ASDP Dishub Sumsel, Mangasi Sinaga SE SH MM mengakui kalau untuk kantor pelabuhan hingga saat ini belum teraliri listrik. Selama ini, pihaknya menggunakan genset untuk penerangan sehari-hari, karena gardu induk yang ada di kawasan TAA ini belum selesai dibangun.  “Kalau soal pembangunan gardu, itu kita serahkan ke PLN. Untuk air bersih, kami sedang membangun Water Treatmen Plan (WTP), yang progresnya sudah mencapai 40%,” ujarnya.

Disoal tentang operasional sendiri, Mangasi juga berharap, tidak lebih dari tahun ini atau 2013 dermaga penyeberangan (penumpang) bisa melintas disini.  “Infrastruktur TAA sudah dapat dioperasikan meski harus ditambah pendukung lainnya. Tapi kalau untuk pengelolaan dermaga tidak bisa, karena harus ke Syahbandar dan sebagainya,” tambah Mangasi.

Pantauan Palembang Ekspres di dermaga penyeberangan dan kantor pelabuhan, memang terlihat hanya aktifitas pembangunan WTP yang berada tidak jauh dari dermaga pelabuhan penyeberangan (penumpang). Kondisi kantor pelabuhan sangat kekurangan pasokan air bersih dan tidak ada listrik. Sementara pada dermaga laut, hingga kemarin masih dilakukan pemasangan tiang pancang untuk jalan menuju masuk ke dermaga laut. TJA


0 komentar:

Posting Komentar

Populares