Social Icons

Selasa, 04 September 2012

Pemkab Tak Serius Berantas Tempat Prostitusi

BATURAJA. PE - Masih banyaknya tempat hiburan berupa kafe-kafe dan warung remang-remang yang beroperasi secara ilegal di Kabupaten OKU khususnya los-los yang dijadikan café di Pasar Induk Baturaja membuktikan ketidakseriusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU untuk memberantas tempat prostitusi dan peredaran Narkoba.


Padahal, Wakil Bupati OKU, Drs H Kuryana Azis saat diwawancarai baru-baru  ini berjanji akan memberantas semua tempat-tempat maksiat yang ada di Kabupaten OKU. "Tidak boleh ada lagi tempat-tempat prostitusi di OKU" ujar Kuryana.

Sementara, Sekretaris Daerah (Sekda) OKU, H Umirtom saat dikonfirmasi seputar masih beroperasinya kafe di Pasar Induk Batu Kuning, Senin (3/9) terkesan menganggap penyalahgunaan aset daerah menjadi kafe ilegal merupakan hal biasa. "Kemarin kan kita sudah lakukan razia di lokasi tersebut. Dan jika memang kafe tersebut masih tetap buka akan kita lakukan razia kembali agar mereka tutup. Dan jika masih tetap buka kita lakukan razia lagi," ujar Umirtom.

Saat ditanya seputar sanksi yang diberikan bagi pemilik los pasar yang telah menyalahgunakan izin usaha, menurut Sekda kita akan melakukan pemanggilan terhadap pemilik bangunan.

Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) OKU, Agus Salim saat dikonfirmasi mengaku akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan instansi terkait tanpa mau merinci kapan pihaknya akan melakukan razia terhadap kafe-kafe ilegal tersebut.

Berdasarkan pantauan di lapangan Minggu (2/9) malam, sedikitnya ada 2 kafe dan warung remang-remang yang masih beroperasi. Mirisnya, salah satu kafe tersebut berlokasi di Pasar Induk Batu Kuning yang dibangun dengan dana hampir 25 Miliar yang kini sedang mati suri. Sedangkan satu kafe lagi terletak di Desa Pusar Kecamatan Baturaja Barat. Terlihat puluhan kendaraan roda dua terparkir di Kafe yang memamfaatkan bangunan permanen di lokasi pasar induk. Selain itu terlihat belasan kupu-kupu malam yang berkeliaran di antara keramaian pengunjung.

Hal serupa juga terlihat di Kafe RBM Desa Pusar, terlihat ratusan kendaraan roda dua dan beberapa kendaraan roda empat yang terparkir dihalaman kafe. Bahkan untuk masuk ke lokasi kafe, pengunjung dikenakan biaya Rp 5000 untuk satu kendaraan dengan alasan uang keamanan.

Menurut salah satu pengunjung Kafe RBM yang enggan disebutkan namanya, dia berkunjung ke kafe tersebut karena selain mencari hiburan disini juga pengunjungnya lebih ramai dibandingkan kafe di Pasar Induk. Selain itu juga di kafe RBM banyak terdapat cewek yang bisa diajak kencan. "Di RBM ini banyak cewek-cewek berusia muda yang bisa diajak kencan. Soal harga bervariasi, tergantung nego. Berkisar antara Rp 150.000 – 200.000 untuk sekali kencan," pungkasnya. CVG

0 komentar:

Posting Komentar

Populares