Social Icons

Jumat, 07 September 2012

Dewan Tuding Ada Penyelewengan Pupuk Bersubsidi

//Akibatnya Pupuk Langka di Tingkat Pengecer

MUARADUA. PE- Dewan tuding adanya dugaan penyelewengan pupuk, pasalnya pupuk bersubsidi pemerintah, mengalami kelangkaan di tingkat pengecer. Di mana sebelumya kelangkaan pupuk ini terjadi di Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranu Tengah dan kali ini kelangkaan pupuk di tingkatan pengecer juga terjadi di Kecamatan Pulau Beringin, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.


Anggota DPRD OKU Selatan, Gunawan Sucita SE kepada Palembang Ekspres, Jumat (7/9) menuturkan, tidak akan terjadi kelangkaan pupuk tersebut jika benar–benar pupuk tersebut disalurkan, sesuai dengan aturan yang ada. ”Saya sendiri sudah cross check, mengenai kebutuhan pupuk tersebut ke Pusri Palembang beberapa bulan lalu. Jadi kebutuhan pupuk untuk OKU Selatan umumnya dan di kecamatan Pulau Beringin khususnya kebutuhan pupuk terpenuhi. Tapi kok sekarang malah terjadi kelangkaan,” cetus Gunawan balik bertanya.

“Sebenarnya ada apa sehinga masih saja terjadi kelangkaan pupuk, jangan jangan ada kebocoran pada tingkan distributor,” kata politisi Hanura ini menimpali. Dan ironisnya lagi Gunawan menambahkan, untuk di ketiga Kecamatan yakni, Kecamatan Sindang Danau, Kecamatan Sungai Are, dan Pulau Beringin sendiri, yang merupakan pengecer dengan distributor yang berada di Kecamatan Muaradua Kisam. “Ini jelas jika distributor yang berada di kecamatan Muaradua Kisam, jarak tempuh lebih jauh lagi,” ulasnya.

Sementara itu, salah seorang pengecer resmi, Debi mengungkapkan kelangkaan pupuk sudah terjadi kurun waktu satu bulan ini. ”Sudah lama pupuk tidak masuk, dan saya tidak tahu persis apa yang menjadi permasalahan sehingga pupuk menjadi barang langka, sefangkan kami merupakan pengecer resmi,” ucap Debi.

Dia menambahkan, yang selama ini terjadi, lambannya proses pengiriman pupuk, dari tingkatan distributor ke pengecer. Meski pihaknya sudah membayar penembusan biaya pupuk tersebut keterlambatan pupuk terus terjadi. Bahkan lanjut dia, keterlambatan pendistribusian pupuk bakal terus terjadi apabila tidak menembus pupuk terlebih dahulu. “Meski sudah bayar lebih dahulu, pupuk tetap saja terlambat, apalagi jika pembayarannya di tempat, pupuk bisa sampai 2 sampai 3 bulan baru datang,” keluhnya.

Di mana saat ini stok pupuk sudah tidak ada lagi bukan saja saat ini. Akan tetapi kekosongan pupuk terjadi sudah hampir satu bulan ini. Hal senada dikeluhkan Pengecer Alip Mandiri, Pulau Beringin, Mujib, dengan lantang menegaskan jika kelangkaan pupuk terjadi sudah satu bulan ini. ”Sudah satu bulan ini pupuk tidak masuk,” keluhnya.

Diakui Mujib, jika selama ini pupuk yang masuk sangatlah tidak sesuai dengan RDKK yang ada, hanya 2 persen dari RDKK yang ada lalu dikemanakan pupuk tersebut. Kontan saja pupuk akan mengalami keangkaan. “Jangankan di tingkatan petani, tingkat pengecer saja pupuk sudah tidak ada,” timpalnya.

Kelangkaan pupuk yang ada di Pulau Beringin ini juga diakui Kepala Desa Pulau Beringin Utara, Dudin. Dia menjelaskan, kelangkaan pupuk sudah berlangsung lama hingga saat ini masyarakat sudah sangat sulit untuk mendapatkan pupuk jelang masa tanam.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura OKU Selatan, Ir Asep Sudarno ketika dihubungi Palembang Ekspres untuk meminta penjelasan hal ini, namun sampai berita ini diturunkan dia sedang sibuk. Melalui pesan singkatnya, dia menuturkan, ”saya lagi sibuk.” ZON

0 komentar:

Posting Komentar

Populares