Social Icons

Minggu, 02 September 2012

Lokasi Kebakaran Titik Jembatan Musi IV


* Wako Tawarkan Rumah Murah 

PALEMBANG. PE – Belum hilang dalam ingatan kita musibah kebakaran besar pada hari raya Idul Fitri yang menghanguskan 39 unit rumah beberapa waktu lalu. Sabtu (1/9) sekitar pukul 04.00 WIB, kebakaran besar kembali terjadi di Jalan Selamet Riady, Lorong Sungai Jeruji 1, RT 8, 9 dan 10 Kecamatan Ilir Timur II. Dalam bencana tersebut, si jago merah menghanguskan 25 unit rumah yang ditempati 51 Kepala Keluarga (KK).

Kemarin (2/9), Walikota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT didampingi istri Eva Santana meninjau lokasi kebakaran. Dalam kesempatan itu, Pemkot Palembang memberikan bantuan Rp 1 juta dan beras 20 kilogram per kepala keluarga. 

Dari Walikota diketahui jika lokasi kebakaran ini merupakan lokasi pembangunan Jembatan Musi IV. Rencananya, jembatan Musi IV akan melintasi Sungai Jeruji tidak jauh dari lokasi kebakaran. 
“Ini lokasi jembatan musi IV, nanti diatas sungai Jeruji,” kata orang nomor satu di Palembang ini usai melakukan peninjauan di lokasi kebakaran Minggu (2/8).

Eddy juga menyayangkan, saat ini bantaran Sungai Jeruji sudah banyak bangunan liar sebagai tempat tinggal penduduk. Meski demikian, pihaknya tidak akan langsung menggusur rumah tersebut, namun masih akan dicari solusi yang terbaik.

“Mereka sudah tahu kalau tanah yang ditempati ini merupakan tanah PU (Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan PUCK Palembang). Mereka juga mengaku sudah meminjam tanah ini, jadi kalau sewaktu-waktu mau diambil mereka mempersilakan,” terang Eddy. Hanya saja, keberadaan rumah liar ini menambah kekumuhan terutama di bantaran Sungai Jeruji.

Menurut Eddy, kawasan kumuh bisa menjadi penyebab kebakaran. Sebab, kondisi pemukiman padat dan penataan rumah yang tidak teratur akan memudahkan terjadinya konsleting listrik. “Seperti di sini, kondisinya rumah kumuh, padat dan tidak teratur. Hal ini terjadi penyebab kebakaran karena konsleting listri. Saya menyarankan penataan selanjutnya,” jelasnya. 

Penataan yang dilakukan berupa tersedianya fasilitas umum (fasum) yang refresentatif, salah satunya jalan yang bisa dilalui mobil. Dengan begitu, tata letak rumah terlihat lebih rapi. “Karena kekumuhan inilah menjadi penyebab kebakaran, kalau di tempat teratur tidak ada, jarang sekali terjadi,” ucapnya. Dalam kesempatan itu, Eddy menyarankan agar korban kebakaran tersebut bisa mencari tempat sewa untuk tempat tinggal. Bagi pemilik rumah, pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif.

“Kita rundingkan ke pemiliknya dulu, apakah mau diganti atau kita cari solusi yang lebih bagus. Kalau rumah cetak kecil. Bagi korban yang sebelum kebakaran menyewa, saya sarankan memiliki rumah sendiri, tapi bukan disini,” jelasnya.

Dia menjelaskan, saat ini Pemkot Palembang sedang mengembangkan 2.599 unit rumah sejahtera tapak T-36 yang dibangun sistem cetak. Pembayaran rumah cetak ini dilakukan secara kredit dengan nilai Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu perhari. “Kita tawarkan ke rumah cetak itu sangat murah. Bagi yang merokok, stop rokok dapat rumah. Jika dalam sehari habis 2 bungkus rokok atau Rp 26 ribu perhari. Bayar rumah paling mahal Rp 15 ribu perhari pasti sangguplah,” terangnya.

Sementara, Camat Ilir Timur II Yanurpan Yany mengatakan, rumah yang terbakar 25 unit yang ditempati 51 KK. Dari total jumlah korban ini, ada 23 KK yang sewa. Sebab, rata-rata kawasan tersebut merupakan bangunan lama yang bisa menampung banyak keluarga. “Satu rumah ditempati 10-12 KK, malah ada 20 KK bentuk rumah limas,” katanya.

Masih kata Yanupar, beberapa instansi pemerintah mulai memberikan bantuan kepada korban kebakaran. Selain Pemkot Palembang, Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Sumsel sudah memberikan peralatan dapur dan peralatan bayi. Bahkan, beberapa pengusaha juga sudah menyalurkan bantuan sembako seperti mie instant, minuman dan lainnya.

“Kami masih membuka saluran bantuan baik dari BUMN dan BUMD. Tapi saat ini, mereka lebih membutuhkan kompor gas dan gasnya, karena sejauh ini banyak yang memberikan sembako, tapi kalau sudah ada kompor gas dan gasnya, mereka sudah bisa masak,” harapnya. RIS

0 komentar:

Posting Komentar

Populares